Menteri Komdigi Meutya Hafid Menyatakan E-sport Bukan Masuk Kategori Olahraga

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid Pada Kunjungannya Ke Surakarta (14/05) [Foto : Biro Humas Kementrian Komdigi]



Jakarta
– Pernyataan Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, yang menyebut bahwa e-sport tidak termasuk dalam kategori olahraga karena minim aktivitas fisik, memicu polemik luas di masyarakat. Kontroversi ini mencuat ke publik dan memancing reaksi dari komunitas e-sport, akademisi, hingga praktisi hukum.

Dalam kunjungan resmi ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha Batalyon Artileri Medan 9 Purwakarta didampingi dengan  Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi pada Rabu (14/5) silam. Meutya menyatakan bahwa olahraga harus mengandung elemen aktivitas fisik yang dominan. Karena itu, menurutnya, e-sport yang berbasis pada permainan digital tidak dapat digolongkan sebagai olahraga konvensional.

Pernyataan ini langsung mendapat kritik dari berbagai pihak. Banyak yang menilai bahwa pandangan tersebut kurang tepat dan mencerminkan kurangnya pemahaman terhadap perkembangan definisi olahraga di era digital.

Pernyataan Menteri ini menimbulkan perdebatan di ruang publik antara pandangan konvensional dan pendekatan modern terhadap makna olahraga. Beberapa pihak menilai pentingnya pembaruan cara pandang agar regulasi nasional mampu mengikuti perkembangan zaman, termasuk pengakuan terhadap cabang-cabang olahraga baru yang berbasis teknologi.

Secara hukum, eksistensi e-sport telah diakomodasi dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan. Dalam Penjelasan Pasal 20 ayat (5) huruf m, dijelaskan bahwa:

"Olahraga berbasis teknologi adalah olahraga yang bersifat kompetitif dan interaktif dengan menggunakan perangkat teknologi elektronik, seperti komputer, laptop, konsol, simulator, dan gawai."

Dengan demikian, secara yuridis, e-sport telah mendapat pengakuan sebagai bagian dari olahraga nasional, meski perlu penguatan regulasi lebih lanjut untuk pengelolaan dan pengembangannya.

Kontroversi ini menunjukkan pentingnya literasi olahraga modern di kalangan pejabat publik. Sebagai sektor yang berkembang pesat dan membawa dampak ekonomi serta prestasi, e-sport memerlukan perhatian, dukungan, dan pengakuan yang sepadan dari negara.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama