![]() |
Lukisan Jean Of Arc di Musée départemental Thomas-Dobrée [Foto : Wikipedia commons] |
30 Mei 1431 Hari ini, Jeanne d'Arc, gadis petani dari Domrémy yang menjadi simbol perlawanan Prancis dalam Perang Seratus Tahun, dieksekusi dengan dibakar hidup-hidup di alun-alun Place du Vieux-Marché, Rouen. Ia dihukum mati atas tuduhan bidah dan pelanggaran terhadap hukum gereja, termasuk mengenakan pakaian pria dan mengklaim menerima wahyu ilahi. Eksekusi ini terjadi setelah proses pengadilan yang kontroversial dan penuh tekanan politik dari pihak Inggris.
Jeanne d'Arc: Dari Penglihatan Ilahi ke Tiang Pembakaran
Lahir sekitar tahun 1412 di Domrémy, Jeanne mulai mengaku mendengar suara-suara dari Santo Mikael, Santa Katarina, dan Santa Margareta sejak usia 13 tahun. Suara-suara ini memintanya untuk membantu Dauphin Charles VII merebut kembali tahta Prancis. Dengan keyakinan penuh, Jeanne memimpin pasukan Prancis dalam beberapa kemenangan penting, termasuk pembebasan Orléans pada tahun 1429, yang membuka jalan bagi penobatan Charles VII di Reims.
Namun, pada Mei 1430, Jeanne ditangkap oleh pasukan Burgundi dan dijual kepada Inggris. Pengadilan gerejawi yang dipimpin oleh Uskup Pierre Cauchon menuduhnya melakukan bidah, sihir, dan pelanggaran terhadap norma gender. Meskipun sempat menandatangani pernyataan tobat, Jeanne kemudian menarik kembali pernyataannya, menyatakan bahwa ia lebih memilih mati daripada mengingkari suara-suara ilahi yang membimbingnya. Akibatnya, ia dianggap sebagai bidah yang kambuh dan dijatuhi hukuman mati.
Warisan Abadi Jeanne d'Arc
Eksekusi Jeanne tidak memadamkan pengaruhnya. Pada tahun 1456, Paus Callixtus III memerintahkan penyelidikan ulang yang menyatakan bahwa pengadilan sebelumnya tidak sah dan membebaskannya dari semua tuduhan. Pada tahun 1920, Jeanne dikanonisasi sebagai santa oleh Gereja Katolik dan ditetapkan sebagai salah satu pelindung Prancis.
Jeanne d'Arc telah menjadi simbol keberanian, keteguhan iman, dan perlawanan terhadap penindasan. Kisahnya menginspirasi berbagai gerakan feminis dan aktivisme sosial. Dalam budaya populer, ia terus dikenang melalui film, teater, dan literatur. Salah satu contoh terbaru adalah rencana sutradara Baz Luhrmann untuk membuat film biografi tentang Jeanne, yang menggambarkannya sebagai ikon pemberdayaan perempuan.
Jeanne d'Arc dalam Perspektif Akademik
Studi akademik tentang Jeanne d'Arc mencakup berbagai aspek, mulai dari sejarah, teologi, hingga gender. Buku Joan of Arc: The Image of Female Heroism karya Marina Warner (University of California Press, 1981) mengeksplorasi bagaimana citra Jeanne telah dibentuk dan dimaknai sepanjang sejarah.
Hari ini, 30 Mei, diperingati sebagai hari wafatnya Jeanne d'Arc. Di Prancis, berbagai upacara dan perayaan diadakan untuk mengenang pengorbanannya. Jeanne d'Arc tetap menjadi simbol abadi dari keberanian dan keteguhan dalam menghadapi ketidakadilan.