![]() |
Elon Musk dan Presiden Amerika Sekrikat Donald Trump [Foto : Dok. White House] |
Washington, D.C.— Elon Musk akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pemimpin inisiatif Department of Government Efficiency (DOGE) pada Jumat ini, setelah menjalani masa jabatan selama 130 hari.
Musk, yang dikenal sebagai tokoh teknologi dan pendukung Presiden Donald Trump, meninggalkan posisinya di tengah sorotan hukum, kritik dari anggota kabinet, serta kegagalan memenuhi target penghematan anggaran besar yang sebelumnya dijanjikan.
Seperti dilansir Georgia Public Broadcasting, posisi Musk sejak awal menuai pertanyaan karena tidak memiliki dasar hukum yang jelas. Bahkan, pengacara pemerintah menolak mengakui bahwa Musk memiliki otoritas resmi. Saat ini, gugatan terhadap legalitas perannya masih berjalan di pengadilan.
Selama menjabat, Musk berjanji memangkas anggaran federal hingga $2 triliun. Namun, klaim terbaru menyebutkan penghematan hanya mencapai sekitar $150 miliar—angka yang diragukan oleh laporan independen termasuk dari NPR.
Beberapa kebijakan DOGE juga mendapat sorotan negatif karena dianggap menghambat efisiensi birokrasi. Kebijakan tersebut antara lain pembubaran unit teknologi di General Services Administration (GSA), pelarangan penggunaan kartu pemerintah untuk kebutuhan dasar, serta kampanye kembali ke kantor tanpa dukungan infrastruktur memadai.
Selain itu, DOGE dilaporkan mengumpulkan dan menggabungkan data sensitif dari berbagai lembaga pemerintah. Sejumlah hakim federal menyatakan kekhawatiran mengenai potensi penyalahgunaan data, terutama untuk penegakan imigrasi.
Musk juga diketahui berselisih dengan Presiden Trump terkait paket anggaran “Big, Beautiful Bill” yang menurutnya bertentangan dengan semangat efisiensi DOGE. Meski begitu, Musk menyatakan bahwa DOGE akan terus berjalan sebagai "gaya hidup pemerintahan," meskipun ia tidak lagi terlibat secara langsung.
Usai mundur, Musk disebut akan kembali fokus pada bisnis-bisnisnya seperti Tesla, SpaceX, dan Starlink yang saat ini sedang menghadapi tekanan finansial serta tantangan reputasi di publik.